Perbedaan Proposal Usaha, Business Plan dan Business Model Canvas (BMC) yang Harus Kamu Tahu Sebelum Memulai Usaha/Bisnis


Saat kamu ingin memulai sebuah bisnis, ada beberapa dokumen penting yang perlu kamu ketahui, yaitu proposal usaha, business plan, dan business model canvas. Meskipun ketiganya sering digunakan dalam dunia bisnis, mereka memiliki fungsi dan format yang berbeda. Yuk, kita bahas satu per satu!

Photo by Brands&People on Unsplash

Proposal Usaha

Proposal usaha adalah dokumen ringkas yang menjelaskan ide bisnismu dan rencana untuk menarik investor atau mitra. Tujuannya adalah untuk mendapatkan dukungan atau pendanaan awal. Biasanya, proposal usaha ini singkat, hanya sekitar 1-5 halaman, dan berisi informasi penting seperti:

  • Deskripsi usaha: Apa yang akan kamu jual atau layanan apa yang akan kamu tawarkan.
  • Tujuan: Apa yang ingin kamu capai dengan bisnismu.
  • Analisis pasar: Siapa target pasar kamu dan bagaimana kondisi pasar saat ini.
  • Strategi pemasaran: Bagaimana cara kamu memasarkan produk atau layananmu.
  • Rencana keuangan: Perkiraan biaya dan pendapatan yang akan kamu dapatkan.


Menurut Tuty Daswisaptri dalam bukunya Rahasia Pengusaha Cerdas dan Mandiri, proposal usaha adalah dokumen tertulis yang disiapkan pengusaha yang menggambarkan semua unsur yang relevan, baik internal maupun eksternal mengenai suatu usaha atau proyek baru. 

[posts--tag:Materi--5]

Business Plan

Business plan adalah dokumen yang lebih komprehensif dan detail dibandingkan proposal usaha. Dokumen ini merinci strategi, tujuan, dan rencana operasional bisnismu untuk jangka panjang. Menurut Muchtar A.F. dalam bukunya Menyusun Business Plan, business plan adalah dokumen tertulis yang merinci tujuan, strategi, dan langkah-langkah operasional yang akan dilakukan perusahaan untuk mencapai tujuan bisnis. Business plan biasanya lebih panjang, bisa mencapai puluhan halaman, dan mencakup hal-hal berikut:

  • Ringkasan eksekutif: Gambaran umum tentang bisnismu.
  • Deskripsi perusahaan: Informasi detail tentang bisnismu.
  • Analisis pasar: Penelitian mendalam tentang pasar dan pesaing.
  • Organisasi dan manajemen: Struktur organisasi dan tim manajemen.
  • Lini produk/jasa: Detail tentang produk atau layanan yang kamu tawarkan.
  • Strategi pemasaran: Rencana pemasaran yang lebih rinci.
  • Rencana keuangan: Proyeksi keuangan yang lebih detail.
  • Lampiran: Dokumen pendukung lainnya.


Business Model Canvas

Business model canvas adalah alat visual yang menggambarkan elemen-elemen utama dari model bisnismu di satu halaman. Ini sangat berguna untuk brainstorming dan perencanaan strategis. Business model canvas terdiri dari sembilan blok utama:

  • Segmen pelanggan: Siapa saja pelangganmu.
  • Proposisi nilai: Nilai apa yang kamu tawarkan kepada pelanggan.
  • Saluran distribusi: Bagaimana cara kamu menjangkau pelanggan.
  • Hubungan pelanggan: Bagaimana cara kamu berinteraksi dengan pelanggan.
  • Aliran pendapatan: Dari mana saja sumber pendapatanmu.
  • Sumber daya utama: Apa saja sumber daya yang kamu butuhkan.
  • Aktivitas utama: Aktivitas apa saja yang harus kamu lakukan.
  • Mitra utama: Siapa saja mitra yang kamu butuhkan.
  • Struktur biaya: Biaya apa saja yang akan kamu keluarkan.

Menurut Alexander Osterwalder, pencipta konsep business model canvas adalah kerangka manajemen yang dibuat untuk merancang bagaimana strategi bisnis akan dijalankan dengan melibatkan desain dan gambar


Untuk lebih jelas mengenai perbedaan antara ketiganya silahkan perhatikan tabel di bawah ini.




Kesimpulan 

Jadi, meskipun proposal usaha, business plan, dan business model canvas memiliki tujuan yang berbeda, ketiganya sangat penting untuk kesuksesan bisnismu. Proposal usaha membantu kamu mendapatkan dukungan awal dengan cara yang singkat dan padat. Ini adalah langkah pertama yang penting untuk menarik perhatian investor atau mitra potensial. Dengan proposal usaha, kamu bisa menyampaikan ide bisnismu secara ringkas namun meyakinkan, sehingga pihak lain tertarik untuk mendukung atau mendanai usahamu.


Business plan, di sisi lain, memberikan panduan operasional yang lebih detail dan komprehensif. Dokumen ini tidak hanya membantu kamu merencanakan langkah-langkah bisnismu, tetapi juga memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana bisnismu akan berjalan dalam jangka panjang. Dengan business plan, kamu bisa merinci strategi pemasaran, analisis pasar, struktur organisasi, dan proyeksi keuangan secara mendalam. Ini sangat berguna untuk memastikan bahwa semua aspek bisnismu telah dipertimbangkan dengan baik dan siap untuk diimplementasikan.


Sementara itu, business model canvas adalah alat yang sangat berguna untuk memvisualisasikan dan menguji model bisnismu. Dengan menggunakan satu halaman yang terdiri dari sembilan blok utama, kamu bisa dengan mudah melihat bagaimana elemen-elemen kunci dari bisnismu saling berhubungan. Ini memudahkan kamu untuk melakukan brainstorming, merancang strategi, dan berkomunikasi dengan tim atau mitra bisnismu. Business model canvas juga sangat fleksibel dan mudah diubah, sehingga kamu bisa dengan cepat menyesuaikan model bisnismu sesuai dengan perubahan pasar atau feedback yang kamu terima.


Secara keseluruhan, ketiga dokumen ini saling melengkapi dan memberikan fondasi yang kuat untuk kesuksesan bisnismu. Proposal usaha membantu kamu memulai dengan mendapatkan dukungan awal, business plan memberikan panduan yang detail untuk menjalankan bisnismu, dan business model canvas membantu kamu memvisualisasikan dan menguji model bisnismu. Dengan memahami dan menggunakan ketiga dokumen ini, kamu akan lebih siap untuk menghadapi tantangan dalam dunia bisnis dan mencapai tujuan bisnismu.


Semoga penjelasan ini membantu kamu memahami perbedaan antara ketiga dokumen ini. Selamat mencoba dan semoga sukses dengan bisnismu! Jangan ragu untuk terus belajar dan mencari informasi tambahan agar bisnismu bisa berkembang dengan baik. Ingat, perencanaan yang baik adalah kunci untuk mencapai kesuksesan dalam bisnis. Selamat berbisnis!


Sumber referensi : 

  1. Rahasia Pengusaha Cerdas dan Mandiri, oleh Tuty Daswisaptri
  2. Menyusun Business Plan, oleh Muchtar A.F.
  3. Business Model Generation, oleh Alexander Osterwalder


Tidak ada komentar:

Posting Komentar